Selasa, 04 Agustus 2020

CARA MENGETAHUI KONDISI HATI DAN CARA MENGOBATINYA

Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh

        InsyaAllah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang cara mengetahui kondisi hati kita serta apa obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit hati yang sudah saya rangkum dari ceramah yang disampaikan oleh Habib Dr. Salim Segaf Al Jufri pada channel Youtube Majelis Selasa. Beliau menyampaikan bahwa jika seseorang ingin mengetahui apakah hatinya sedang sakit atau tidak maka ia harus menemui gurunya atau murobbinya. Dalam ungkapan dinyatakan bahwa “Lawla murobbi maa ‘araftu Robbi” (tanpa murobbi, aku takkan mengenal Rabbku. Jadi sebaiknya kita menyanyakan pada murobbi kita bagaimana kondisi hati kita, apakah hati kita sedang takabbur/sombong dan lain sebagainya, dengan demikian murobbi akan memberikan nasihat kepada kita untuk memperbaiki kondisi hati kita.

        Mengapa penting untuk menanyakan hal tersebut kapada murobbi? Hal ini dikarenakan apabila seseorang sudah sering melakukan suatu perbuatan, maka ia akan merasa seolah-olah hanya melakukan hal yang biasa saja, padahal perbuatan yang ia anggap “hal yang biasa” itu merupakan perbuatan yang melenceng. Contohnya saja tukang sampah yang setiap hari berhadapan dengan sampah, maka ia akan terbiasa dengan bau sampah tersebut, bahkan bisa merasa nyaman berada di lingkungan sampah. Ketika seseorang sering takabbur, maka ia akan menanggapnya biasa dan tidak merasa bahwa yang dilakukannya itu salah karena sudah menjadi karakternya sehari-hari. Namun bagi orang-orang tertentu, seperti guru atau murobbinya pasti menyadari bahwa orang tersebut sudah mulai melenceng dari jalan Allah. Maka sudah menjadi kewajiban bagi seorang murobbi untuk menasihati dan membimbing binaannya untuk kembali ke jalan yang lurus.

        Umar bin Khattab ra., seorang amirul mu’minin, mendatangi Salman Al-Farisi untuk menanyakan aib dan kekurangan yang ada pada dirinya. Namun Salman Al-Farisi mengatakan bahwa tidak ada kekurangan pada diri Umar bin Khattab. Maka dari itu Umar bin Khattab menanyakan kembali apakah Salman Al-Farisi mendengar omongan dari masyarakat tentang dirinya. Dan ternyata Salman Al-Farisi mendengar dua hal mengenai Umar bin Khattab. Pertama, mereka menceritakan bahwa Umar bin Khattab mempunyai dua pakaian kebesaran. Kedua, Umar bin Khatab saat makan terdapat banyak macam hidangannya. Mendengar hal tersebut, Umar Bin Khattab menjelaskan perihal kedua kepada Salman Al-Farisi bahwa memang ada beberapa macam hidangan dalam satu kali makan, akan tetapi macam hidangannya yang dimakan bukanlah hidangan yang besar, seperti minyak zaitun, dan lain sebagainya. Kemudian terkait perihal pertama dijelaskan oleh sahabat yang lain bahwa memang betul Umar bin Khattab mempunyai dua pakaian, namun salah satu pakaian tersebut bagian belakangnya sudah banyak jahitan yang bertumpuk karena sudah terlalu sering dipakai sejak lama. Dari kisah tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa seorang Umar bin Khattab yang sudah sangat tawadhu bahkan masih menanyakan apakah terdapat aib atau kekurangan yang ada pada dirinya yang harus ia perbaiki. Oleh karena itu, apabila kita ingin memperbaiki hati kita maka kita harus meminta orang lain untuk menilai diri kita, apa kekurangan kita, dan memintanya untuk menasihati kita.

        Jika kita sudah mengetahui bahwa hati kita sedang sakit maka kita harus segera mengobatinya. Jika penyakit hati kita adalah sombong, maka obatnya adalah tawadhu, seperti menyapa orang lain, membantu orang lain. Jika penyakit hati kita adalah kikir, maka obatnya adalah banyak berinfaq. Jika keras hatinya, maka bagaimana caranya supaya lunak hatinya.  Jika hati tidak ingat pada akhirat, maka harus banyak berdzikir. Jika hati kita hanya cinta pada dunia, maka harus diupayakan bagaimana caranya supaya bisa cinta kepada akhirat. Wallahu a’lam bish showab.

 

sumber : 

1. https://www.youtube.com/watch?v=_A9JbTOuj60

2. https://www.youtube.com/watch?v=VxQXIuWgPmc


Tidak ada komentar:

Posting Komentar